Pada suatu ketika, Allah SWT menitahkan
kepada malaikat Jibril supaya turun ke bumi untuk mengambil sebahagian
tanahnya untuk mencipta Adam, Akan tetapi apabila beliau sampai ke bumi ,
bumi enggan membenarkan tanahnya diambil untuk dijadikan Adam, kerana
bumi khuatir Adam jadi maksiat kepada Allah. Lalu Jibril kembali ke
hadrat Tuhan, ia tidak dapat berbuat apa-apa, mendengar sumpah bumi.
Begitulah seterusnya, Allah memerintah malaikat Mikail, jawapan bumi
masih sama dan selepas itu Allah memerintahkan malaikat Israfil, tetapi
malangnya jawapan bumi masih tidak berganjak, dan masing-masin kembali
dengan tangan yang hampa.
Lalu yang terakhir, Allah menyuruh
malaikat Izrail turun ke bumi. Kata Allah: ” Hai Izrail engkaulah kini
yang aku tugaskan mengambil tanah. Meskipun bumi bersumpah-sumpah dengan
ucapan bagaimanapun jangan engkau mundur. Katakan bahawa kerjakan atas
perintah dan atas namaKu. Apabila Izrail turun ke bumi dan menyampaikan
perintah Allah kepada bumi, maka akhirnya barulah bumi mengizinkan akan
tanahnya itu diambil. Setelah Izrail mengambil beberapa jenis tanah,
kembalilah dia ke hadrat Allah.Lalu Allah berfirman :”Ya Izrail, pertama
engkau yang Ku-tugaskan mengambil tanah, dan kemudian di belakang hari
kelak akan kutugaskan engkau mencabut roh manusia.Maka khuatirlah Izrail
kerana bimbang dibenci oleh uma manusia.
Lalu Allah berfirman lagi: “tidak, mereka tidak akan memusuhi
kamu, Aku yang mengaturnya, dan aku jadikan kematian mereka itu
bersebab, terbunuh,terbakar,sakit dan sebagainya.TANAH YANG BAGAIMANA DIJADIKAN? (selengkapnya baca disini)
Pendapat Teolog Soal Al-Quran Dan Bible
PENDAPAT TEOLOG SOAL AL-QUR'AN
1. Harry Gaylord Dorman
"Kitab Qur'an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh
Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang
tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran
Muhammad." ("Towards Understanding lslam", New York, 1948, Hal. 3)
2. Prof. H. A. R. Gibb
"Nah, jika memang Qur'an itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain
dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti
itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti
tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur'an sebagai bukti
yang kuat tentang mukjizat." ("Mohammadanism", London, 1953, Hal. 33)
3. Sir William Muir
"Qur'an adalah karya dasar Agama Islam. Kekuasaannya mutlak dalam segala
hal, etika dan ilmu pengetahuan" ("The Life of Mohamet", London, 1907;
Hal. VII)
4. DR. John William Draper
"Qur'an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang cemerlang yang
sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter, sehingga kita
tidak dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang
harus diterima oleh sekalian orang. Susunan fragmenter ini,
mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan- peraturan yang sempurna
sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam
hidup." ("A History of the intelectual Development in Europe", London,
1875, Jilid 1, Hal. 343-344)
5. DR. J. Shiddily
"Qur'an adalah Bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci
yang manapun, lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian
Baru." ("The Jesus in the Qur'an", Hal. 111)
6. Laura Vaccia Vaglieri
"Dalam keseluruhannya kita dapati dalam kitab ini, suatu koleksi tentang
kebijaksanaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas,
filosof-filosof yang terbesar dan ahli-ahli politik yang paling
cakap... Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi dalam Qur'an, adalah
suatu kenyataan bahwa Qur'an itu tetap utuh melintasi masa-masa sejak
turunnya wahyu itu hingga pada masa kini...Kitab ini dibaca
berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya.
Keistimewaannya pula, Qur'an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak
sejak sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor."
"Sebaliknya malah karena diulang- ulang ia makin dicintai sehari demi
sehari. Qur'an membangkitkan timbulnya perasaan penghormatan dan respek
yang mendalam, pada diri orang yang membaca dan mendengarkannya.... Oleh
karena itu bukan dengan jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula
dengan tekanan mubaligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran Islam besar
dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa kitab ini, yang diperkenalkan
kaum Muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan dengan kebebasan untuk
menerima atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang benar, mukjizat
terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang ragu dan
kepada orang yang tetap berkeras kepala." ("Apologie de I'Islamism",
Hal. 57)
7. Prof. A. J. Amberry
"Qur'an ditulis dengan gaya tak menentu dan tidak teratur, yang
menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum pengarang
manusia." (De Kracht van den Islam", hal. 38)
8. G. Margoliouth
"Diakui bahwa Qur'an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara
kitab-kitab Agama di dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari
kitab-kitab yang termasuk dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari
yang mana pun dalam effeknya yang mengagumkan, yang telah ditimbulkannya
terhadap sejumlah besar manusia yang telah menciptakan suatu phase
kemajuan manusia dan satu tipe karakter yang segar." ("Introduction to
the Kor'an" [kata pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell], London,
1918)
9. George Sale
"Di seluruh dunia diakui bahwa Qur'an tertulis dalam bahasa Arab dengan
gaya yang paling tinggi, paling murni....diakui sebagai standard bahasa
Arab... dan tak dapat ditiru oleh pena manusia... Oleh karena itu diakui
sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada membangkitkan orang
mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa kitab itu
berasal dari Tuhan." ("Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse")
10. E. Denisen Ross
"Qur'an memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin
daripada peranan Bible dalam agama Kristen. Ia bukan saja merupakan
sebuah kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text
book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum
kemasyarakatan.....Sungguh sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara
meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan waktu
hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern." ("Introduction
to the Koran-George Sale", Hal. 5)
11. James A. Michener
"Berita Qur'an inilah yang mengusir patung-patung dewa, dan memberikan
ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa mereka....
Kombinasi antara persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan perintah
prakteknya yang membuat Qur'an menjadi khas. Bangsa yang beragama di
Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik
apabila hukum-hukumnya sejalan dengan Qur'an." ("Islam the Misunderstood
Religion Readers Digest", Mei 1955)
12. W.E. Hocking
"Saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur'an berisi amat banyak
prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri.
Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13,
Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh
dunia Barat." ("Spirit of World Politics New York 32", Hal. 461)
13. Dr. Maurice Bucaille
"Qur'an yang diwahyukan sesudah kedua kitab suci sebelumnya, bukan saja
bebas dari kontradiksi dalam riwayat-riwayatnya, kontradiksi yang
menjadi ciri Injil-Injil karena disusun oleh manusia tetapi juga
menyajikan kepada orang yang mempelajarinya secara obyektif dengan
mengambil petunjuk dari Sains modern, suatu sifat yang khusus, yakni
persesuaian yang sempurna dengan hasil Sains modern. Lebih dari itu
semua, sebagai yang sudah kita buktikan Qur'an mengandung pernyataan
ilmiah yang sangat modern yang tidak masuk akal jika dikatakan bahwa
orang yang hidup pada waktu Qur'an diwahyukan itu adalah
pencetus-pencetusnya. Dengan begitu maka pengetahuan ilmiah modern
memungkinkan kita memahami ayat-ayat tertentu dalam Qur'an yang sampai
sekarang tidak dapat ditafsirkan." ("Bible, Qur'an, Dan Sains Modern")
14. Napoleon Bonaparte
"Selama abad-abad pertengahan, sejarah Islam peradaban sepenuhnya.
Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah
Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia
Barat serta membangkitkan gerakan intelektual sampai pada pembaruan
Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu sedang dalam sakaratulmauit.
Muhammad memberi kepada mereka sebuah Qur'an yang merupakan titik tolak
ke arah dunia baru." ("Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses",
Paris, 1880, Jilid IX, Hal. 501)
"Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua
manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu
kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam, karena
hanyalah Qur'an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia
kepada kebahagiaan." ("Bonaparte et I'Islarn oleh Cherlifs", Paris, Hal.
105)
Demikian beberapa pandangan teolog yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya dalam memberikan penilaian terhadap Al-Qur'an. Ternyata
bukan hanya umat Islam saja yang mengakui bahwa Al-Qur'an adalah firman
Allah yang relevan sepanjang zaman, penuh hikmat kebesaran Allah serta
memberikan pencerahan arah duniawi maupun surgawi, tapi oleh pemikir
non-muslim yang kritis dan mengandalkan kejernihan hati dan pikiran juga
berpendapat hal yang sama.
PENDAPAT TEOLOG SOAL BIBLE
Belum lengkap rasanya bila kita belum mendengar pendapat dari
tokoh-tokoh non-muslim terhadap kitab Bibelnya sendiri dengan sikap
netral dan terbuka, hanya sebagai bahan pembanding saja.
1. Dr. Mr. D. N. Mulder
"Buku ini dikarang pada waktu- waktu tertentu, dan
pengarang-pengarangnya memang manusia juga, yang terpengaruh oleh
keadaan waktunya dan oleh suasana di sekitarnya dan oleh pembawaan
pengarang itu sendiri. Naskah-naskah asli dari Kitab Suci itu sudah
tidak ada lagi. Yang ada pada kita hanya turunan atau salinan. Dan
salinan itu bukannya salinan langsung dari naskah asli, melainkan dari
salinan dan seterusnya. Sering di dalam menyalin Kitab Suci itu
terseliplah salah salin." ("Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama", 1963,
Hal. 12-13)
2. Drs. M. E. Duyverman
"Ada kalanya penyalin tersentuh pada kesalahan dalam naskah asli yang
dipergunakannya, lalu kesalahan itu diperbaikinya, padahal perbaikan itu
sering mengakibatkan perbedaan yang lebih besar dengan yang sungguh
asli. Dan kira-kira pada abad keempat, di Antiochia diadakan
penyelidikan dan penyesuaian salinan- salinan; agaknya terdorong oleh
perbedaan yang sudah terlalu besar diantara salinan-salinan yang
dipergunakan dengan resmi dalam Gereja." ("Pembimbing ke dalam
Perjanjian Baru", 1966, Hal. 24-25)
3. Dr. B. J. Boland
"Apakah kebenaran-kebenaran dari Injil Jesus Kristus diserahkan kepada
kita dalam bentuk murninya, asli dan tidak dipalsukan, ataukah telah
dirubah melalui alam fikiran kebudayaan Gerika? Umumnya yang terakhirlah
yang diterima oleh orang jaman kini bahwa tulisan-tulisan Kitab
Perjanjian Baru pada dua abad pertama perhitungan tahun kita, pasti
telah mengalami perubahan besar." ("Het Johannes Evangelie", Hal. 9)
4. Dr. A. Powel Davies
"Tiga Injil pertama, yaitu Injil Synoptik, membawa- kan cerita yang
sama. Terdapat pertentangan - pertentangan di dalamnya, sehingga
tidaklah mungkin sedemikian jauh untuk mendamaikan ayat-ayat ini. Namun
Injil Johannes, menceritakan cerita-cerita yang amat berbeda dari ketiga
Injil pertama itu. Bila Injil Johannes yang betul, maka ketiga Injil
yang lain itu salah; bila ketiga Injil itu betul, maka Injil Johannes
pasti salah." ("The meaning of the Dead Sea Scrolls The New American
Library", 1961, Hal. 106)
5. Dr. G. C. Vari Niftrik & Dr. B. J. Boland
"Kita tidak usah merasa malu bahwa terdapat pelbagai kekhilafan di dalam
Al-Kitab; kekhilafan tentang angka-angka, perhitungan-perhitungan tahun
dan fakta-fakta. Dan tak perlu kita pertanggung jawabkan
kekhilafan-kekhilafan itu berdasarkan caranya isi Al-Kitab telah
disampaikan kepada kita, sehingga dapat kita berkata: dalam naskah asli
tentulah tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi
kekhilafan-kekhilafan itu barulah kemudiannya terjadi di dalam
turunan-turunan (salinan-salinan-pen) naskah itu." ("Dogmatika
Masakini", Cetakan III, 1978, Hal. 322)
6. Herman Bakels (1871-1954)
"Adapun enam buah kitab (Weda, Awesta, Kitab-kitab tentang Budha,
Tao-teking, Kitab-kitab Confusius, Al-Qur'an) tidak begitu saya kenal.
Akan tetapi Bibel kita ini, pasti saya ketahui. Sudah 30 tahun lamanya
saya mengincah Bibel kita ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu
terus terang saya katakan, bahwa di Eropa, saya belum kenal sebuah kitab
yang lebih padat dengan hal-hal yang tidak benar dari pada Bibel.
Hampir semua kitab-kitab dalam bibel itu menyesatkan, yakni memakai nama
palsu, yaitu tidak ditulis oleh pengarang-pengarang yang tercantum nama
mereka di atasnya, melainkan ditulis jauh di belakang mereka." ("Nij
Ketters? Ya.. Om deere Gods", Hal. 119-120)
7. Dr. Maurice Bucaille
"Perjanjian Lama merupakan kumpulan karya sastra yang dihasilkan selama
±9 abad. Perjanjian Lama merupakan campuran mosaik yang unsur-unsurnya
sepanjang masa telah dirubah-rubah oleh manusia; beberapa paragraf baru
ditambahkan kepada yang sudah ada sehingga pada waktu sekarang sangat
sulit untuk menemukan asalnya. Kesulitan yang terdapat dalam Injil ialah
bahwa penulis-penulisnya bukan saksi mata yang menyaksikan fakta-fakta
yang mereka laporkan. Banyaknya sumber-sumber asal, mengakibatkan
kontradiksi dan pertentangan yang tak dapat dielakkan yang telah kita
berikan contoh-contoh yang banyak." ("Bible, Qur'an, Dan Sains Modern")
8. George Bernard Shaw
"Bible ini adalah Kitab yang paling berbahaya di muka bumi. Jaga kitab
tersebut dalam keadaan terkunci dalam laci: larang anak-anak anda
membacanya."
9. Prof. Herbert J. Muller
"Para sarjana menganggap bahwa naskah ini ( I Johannes 5:7) adalah suatu
sisipan/tambahan kemudian, karena ayat seperti ini tidak diketemukan
pada manuskrip- manuskrip terbaik." ("The Uses of the Past", Hal. 168)
10. Herman Bakel & Dr. A. Powel Davies
"Injil Matius 28:19 dan Injil Markus 16:9-19 adalah sisipan." ("Jawaban
Lengkap Kepada Pendeta Dr. J. Verkuyl," Terbitan JAPI, Surabaya, 1969,
Hal. 94)
11. Mr. RT. Payet
Di dalam parlemen inggris tahun 1964 mengusulkan kepada Pemerintah
Inggris dalam hal ini The British Home Secretary agar Injil dilarang
beredar. Salah satu di antara sebabnya seperti yang ia katakan sebagai
berikut:
"Tidak ada di dalam sejarah satu buku yang merupakan sumber dari
perbuatan-perbuatan yang brutal dan sadis selain Injil ini." (I. Sudibya
Markus dalam buku "Dialog Islam-Nasrani dan Usul Pelanggaran Injil di
Inggris", terbitan Potrosari Ler. 28 Mgl; "Surat Kabar Harian Times
Ghana", 24-6-1964; "Harian Mercusuar YK", 31-8-1968)
12. Majalah The Plain Truth
Terbitan "World Church of Tomorrow" dalam salah satu artikelnya mengatakan:
"Membacakan cerita-cerita dari Bible kepada anak-anak bisa membuka
kesempatan untuk mendiskusikan moral seks. Suatu kitab Bible yang belum
dibersihkan pasti mendapat rating X dari badan sensor." (The Plain
Truth, Oktober 1977)
14. 72 Sarjana Bible
Sarjana Bible dari universitas terkenal dari seluruh dunia setelah
melakukan seminar dan kajian terhadap Bible mereka sendiri dengan maksud
seminar "To Search for The Autentic Words of Jesus" and "What did Jesus
Really Say?" yang bersidang selama 6 tahun keluarlah hasil kajian
mereka dengan kesimpulan:
"Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di
dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan oleh Yesus" ("The Five
Gospel, 'To Search for The Autentic Words of Jesus' & 'What did
Jesus Really Say?'", 1993)
Berarti hanya 18% saja ucapan Yesus yang masih asli dalam Bible, sementara sisanya?
Kesimpulannya diberikan kepada anda untuk menyimpulkan sendiri dengan
sikap bijaksana, kritis, dan terbuka untuk kebenaran terhadap pandangan
para teolog ilmuwan tersebut diatas terhadap dua kitab yang berbeda,
Al-Qur'an dan Bible. Ada yang mengatakan bahwa argumen yang keluar dari
pemikiran seseorang tidak dapat merubah keyakinan orang lain begitu
saja, memang benar, sehingga jalan lainnya adalah mempelajari dan
membandingkan sendiri kebenaran kitab masing-masing yang dipersoalkan
tersebut, pandangan para teolog diatas dapat menjadi tolak ukur untuk
melakukan kajian dan penelitian sendiri. Kebenaran akan tampak seiring
kejernihan hati dan pikiran.
*Dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar