Translate

Jumat, 28 Desember 2012

5 Fakta Tentang ADZAN


Adzan adalah media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.

Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan. Indonesia misalnya, sebagai sebuah negara terdiri dari ribuan pulau dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
1 . Kalimat Penyeru Yang Mengandung “Kekuatan Supranatural”
Ketika azan berkumandang, kaum yang bukan sekedar muslim, tetapi juga beriman, bergegas meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan bersegera menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak mereka mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi) mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan ibadah shalat berjamaah.
2. Asal Mula Yang Menakjubkan:
Pada jaman dulu, Rasulullah Saw. kebingungan untuk menyampaikan saat waktu shalat tiba kepada seluruh umatnya. Maka dicarilah berbagai cara. Ada yang mengusulkan untuk mengibarkan bendera pas waktu shalat itu tiba, ada yang usul untuk menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan bahkan membunyikan lonceng. Tetapi semuanya dianggap kurang pas dan kurang cocok.
Adalah Abdullah bin Zaid yang bermimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan yang sudah kita ketahui sekarang. Mimpi itu disampaikan Abdullah bin Zaid kepada Rasulullah Saw. Umar bin Khathab yang sedang berada di rumah mendengar suara itu. Ia langsung keluar sambil menarik jubahnya dan berkata: ”Demi Tuhan Yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi). Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
yang kemudian Rasulullah menyetujuinya untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu untuk menyerukan panggilan shalat.
3. Adzan Senantiasa Ada Saat Peristiwa2 Penting:
Adzan Digunakan islam untuk memanggil Umat untuk Melaksanakan shalat. Selain itu adzan juga dikumandangkan disaat-saat Penting. Ketika lahirnya seorang Bayi, ketika Peristiwa besar .
Peristiwa besar yang dimaksud adalah
- Fathu Makah : Pembebasan Mekkah merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah. Lalu Bilal Mengumandangkan Adzan Diatas Ka’bah
- Perebutan kekuasaan Konstatinopel : Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman, mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur. lalu beberapa perajurit ottoman masuk kedalam Ramapsan terbesar Mereka Sofia..lalu mengumandangkan adzan disana sebagai tanda kemenagan meraka.
4. Adzan Sudah Miliyaran kali Dikumandangkan:
Sejak pertama dikumandangkan sampai saat ini mungkin sudah sekitar 1500 tahunan lebih adzan dikumandangkan. Anggaplah setahun 356 hari . berarti 1500 tahun X 356 hari= 534000 dan kalikan kembali dengan jumlah umat islam yang terus bertambah tiap tahunnya. Kita anggap umat islam saat ini sekitar 2 miliyar orang dengan persentase 2 milyar umat dengan 2 juta muadzin saja. Hasilnya =
534.000 x 2.000.000 = 1.068.000.000.000 dikalikan 5 = 5.340.000.000.000
5. Adzan Ternyata Tidak Pernah Berhenti Berkumandang
Proses itu terus berlangsung dan bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan barat pulau-pulau di Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.
Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, (Dawn) adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.
Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.
Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan Adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.
Sebelum Adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul. Dan tidak lama setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka waktu adzan Isya telah dimulai di Sulawesi! Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Fajar, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya.
Maa syaa Allah Laa quwwata Illa Billaah

Perancang Lambang Garuda Pancasila Yang Terlupakan

Perancang Lambang Garuda Pancasila


Siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.

Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.

Syarif Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.

Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda.

Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan “over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA. Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar – karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL.

Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah. Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara.

Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.



Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974 Rancangan terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun 1951 berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.
Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti.

Sumber : http://sejarahbangsaindonesia.wordpress.com

Rabu, 26 Desember 2012

Silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW

Silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW




Nabi Muhammad s.a.w. merupakan Nabi dan Rasul yang terakhir diutuskan oleh Allah SWT bagi menjadi model terulung untuk seluruh alam serta kedatangannya juga adalah untuk "Menyempurnakan Akhlak" (Makarrimal Akhlak) manusia. Nabi Muhammad SAW merupakan keturunan kepada Nabi Allah Ismail dan Nabi Allah Ibrahim.Berikut merupakan kronologi salasilah keturunan berikut diterangkan penama-penama yang merupakan atuk moyang kepada Baginda Nabi Muhammad SAW:
  • Nabi Muhammad s.a.w. (Muhammad bin Abdullah)
  • Abdullah bin Abdul Muttalib
  • Abdul Mutallib bin Hashim
  • Hashim bin Abdul Manaf
  • Abdul Manaf bin Qusai
  • Qusai bin Kilab
  • Kilab bin Murrah
  • Murrah bin Kaab
  • Kaab bin Luay
  • Luay bin Ghalib
  • Ghalib bin Fahr
  • Fahr bin Malik
  • Malik bin An-Nadr
  • An-Nadr bin Kinanah
  • Kinanah bin Khuzaimah
  • Khuzaimah bin Mudrikah
  • Mudrikah bin Elyas
  • Elyas bin Mudar
  • Mudar bin Nizar
  • Nizar bin Ma'ad
  • Ma'ad bin Adnan
  • Adnan bin Add (diriwayatkan merupakan Pemerintah Pertama bagi kota suci Makkah)(lahir tahun 122 SM)
  • Add bin Humaisi
  • Humaisi bin Salaman
  • Salaman bin Aws
  • Aws bin Buz
  • Buz bin Qamwal
  • Qamwal bin Obai
  • Obai bin Awwam
  • Awwam bin Nashid
  • Nashid bin Haza
  • Haza bin Bildas
  • Bildas bin Yadlaf
  • Yadlaf bin Tabikh
  • Tabikh bin Jahim
  • Jahim bin Nahish
  • Nahish bin Makhi
  • Makhi bin Ayd
  • Ayd bin Abqar
  • Abqar bin Ubayd
  • Ubayd bin Ad-Daa
  • Ad-Daa bin Hamdan
  • Hamdan bin Sanbir
  • Sanbir bin YathRabi
  • YathRabi bin Yahzin
  • Yahzin bin Yalhan
  • Yalhan bin Arami
  • Arami bin Ayd
  • Ayd bin Deshan
  • Deshan bin Aisar/Aizar
  • Aisar bin Afnad
  • Afnad bin Aiham
  • Aiham bin Muksar
  • Muksar bin Nahith
  • Nahith bin Zarih
  • Zarih bin Sani
  • Sani bin Wazzi
  • Wazzi bin Adwa'
  • Adwa' bin Aram
  • Aram bin Haidir
  • Haidir bin Ismail (anak Nabi Allah Ismail) (dipanggil Kedar dalam Injil Kristian)
  • Ismail bin Ibrahim (Ishmael bin Abraham) (Nabi Ismail a.s.)
  • Ibrahim bin Azar (Nabi Ibrahim a.s.)
Nota tambahan: Periwayatan tentang salasilah keturunan Nabi Muhammad SAW adalah mengikut maklumat yang diperolehi dari hadis-hadis, ahli Ilmuan Islam, pakar-pakar Sejarawan. Nama betul mereka berdasarkan ejaan dalam bahasa Arab, Bahasa Aram ataupun Bahasa Ibrani.
Sumber    :   Wikipedia

Senin, 24 Desember 2012

Sisa-sisa Peninggalan Zaman Pra Sejarah Yang Sangat Maju 

 Anticyth re Mechanics

Tahun 1900 ditemukan sebuah logam yang membatu yang berusia sekitar 2000 tahun disebuah kapal karam di pulau Antikythera Yunani, 50 tahun kemudian benda tersebut dilihat dengan sinar-X dan menemukan bahwa benda tersebut merupakan sebuah alat mekanik seperti mekanik pada jam tangan, penemuan ini membuat para ahli arkeologi kebingunan, karena pada saat itu bangsa yunani tidak akan mungkin membuat benda mekanik serumit itu.

 

 

 

 Anticyth re Mechanics Setelah di X-ray

Perkiraannya alat ini digunakan sebagai kalender


Keberadaan mekanik pada jaman prasejarah juga bisa ditemui di kompleks kuil Dendera di Mesir. Pada ruang bawah kuil tersebut terdapat pahatan dinding dua buah benda yang menyerupai bola lampu pijar, hal ini kemudian dikaitkan dengan pertanyaan, bagaimana ruang bawah yang gelap dan panas itu mendapatkan cahaya?

beberapa teori mengatakan bahwa, ruang-ruang dalam kuil tersebut menggunakan cahaya matahari yang dipantulkan dari luar berulang kali oleh cermin-cermin didalam kuil, namun teori ini dapat terbantahkan, karena sinar yang dipantulkan semakin lama semakin lemah sehingga tak bisa menerangi semua ruangan.

Ada juga yang mengatakan menggunakan api / obor tapi tidak ada di satu ruangpun ditemukan bahan untuk membuat api, dan tidak akan cukup oksigen yang didapatkan untuk membuat obor. Jadi, satu-satunya cara untuk menerangi ruangan dalam kuil adalah dengan bola lampu.

Pertanyaannya sekarang, jika benar mereka menggunakan lampu, bagaimana mereka mendapatkan aliran listrik? Bahkan listriknya saja baru ditemukan ribuan tahun setelahnya.

Satu penemuan yang mungkin dapat mendukung keberadaan bola lampu jaman prasejarah adalah penemuan baterai bagdad yang telah di uji mampu menghasilkan listrik dengan menuangkan perasan jeruk kedalam guciny

Pahatan dinding dua buah benda yang menyerupai bola lampu pijar

Baterai Bagdad

Baterai Bagdad Diisi Perasan Jeruk

Di kompleks kuil Teotihuacan para ahli yang mempercayai ada campur tangan alien dijaman purba menemukan penataan kompleks yang mirip dengan tata letak sama dengan posisi solar system kita, tapi bagaimana mungkin designer kompleks kuil Teotihuacan mengetahui lebih dahulu system peredaran planet-planet mengitari matahari?


Bukankah hal itu memerlukan penelitian ilmiah berkelanjutan selama berabad-abad? ada yang bilang bahwaposisi kuil ini adalah sebuah kebetulan belaka, tapi jika kita melihat peninggalan sejarah ditempat lain yang bahkan lebih tua dari Teotihuacan seperti Stonehenge yang mana bila dilihat dari angkasa, lingkaran-lingkaran susunan batunya sangat menyerupai solar system kita.

Kompleks Kuil Teotihuacan



Kompleks Kuil Teotihuacan Solar System




Stonehenge


Stonehenge Solar System


Stonehenge Dilihat Dari Udara

Pada tahun 1929 diketemukan pula sebuah peta lukisan bertanda tangan seorang Kapten bernama Piri Reis tercantum juga tahun 1513 yang juga berarti 21 tahun setelah Colombus menemukan benua Amerika.


Yang menakjubkan adalah bahwa peta itu sangat akurat menggambarkan garis benua atau garis pulau bahkan dilengkapi dengan gambar sungai dan gunung. Bagaimana sang creator membuatnya? Pengetahuan geografi saja mulai berkembang ratusan tahun setelahnya.

Piri Reis Map


Piri reis Map dibanding peta modern

Bukti yang paling mendukung teori adanya campur tangan alien / teknologi modern dimasa prasejarah adalah adanya kompleks peninggalan Pumapunku di dataran tinggi Bolivia, disana logika kita tidak akan bisa menerka.


Di Pumapunku ada reruntuhan struktur megalitikum yang telah dihancurkan oleh gempa bumi yang sangat dahsyat. Blok-blok yang runtuh di Pumapunku sangat menakjubkan, yang mana bentuk dari blok-blok yang berserakan mempunyai potongan / bentuk yang sempurna dan memiliki ukuran yang sama dan bahkan lebih menyerupai puzzle-puzzle.

Belum ada yang tahu pasti bagaimana suku Indian Aymara mengangkut batu-batu (800 ton/pcs) kesana, padahal dataran itu berada pada 4.000 meter diatas permukaan laut.

Pumapunku

Pumapunku Blok

Kita semua tahu, bahwa untuk mendirikan sebuah bangunan seperti Pumapunku memerlukan penulisan, perencanaan, dan ide bagaimana tiap-tiap bagian pecahan memilki fungsi masing-masing dan bagaimana cara menyatukannya, tapi para ahli telah sepakat bahwa Indian Aymara tidak pernah mengenal tulisan. Bagaimana mungkin mengerjakan puzzle Pumapunku tanpa perencanaan?


Pumapunku Blok Rekonstruksi Puzzle


Dari segi kualitas, pengerjaan batu di Pumapunku sangatlah sempurna, seperti dikerjakan oleh mesin, untuk memotong dengan ukuran tertentu, membuat lubang, bahkan membuat cekungan panjang dengan ukuran sangat kecil (millimeter), dan tiap-tiap batu mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis.

Padahal material-material batu yang digunakan adalah batu diorite dan granit, batu diorite adalah salah satu batu yang paling keras yang hanya bisa dikalahkan oleh berlian, para arkeolog memperkirakan alat yang digunakan oleh suku Aymara mungkin memiliki mata berlian atau berbahan berlian, namun tak seorangpun arkeolog yang mampu memperkirakan atau mencoba merekonstruksi bagaimana Indian Aymara membuat blok-blok batu tersebut.

Lubang Pada Blok Pumapunku


Pumapunku Millimeter Detail


Pumapunku Ukiran

sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/2010/10/bukti-nyata-zaman-pra-sejarah-pernah.html

Petir 

(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

 
 Petir di atas kota Piracibaba, Brasil
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

Riset awal

Pada awal penyelidikan listrik melalui tabung Leyden dan peralatan lainnya, sejumlah orang (Dr. Wall, Gray, Abbé Nollet) mengusulkan spark skala kecil memiliki beberapa kemiripan dengan petir.
Benjamin Franklin, yang juga menemukan penangkal petir, berusaha mengetes teori ini dengan menggunakan sebuah tiang yang didirikan di Philadelphia. Selagi dia menunggu penyelesaian tiang tesebut, beberapa orang lainnya (Dalibard dan De Lors) melakukan di Marly di Perancis apa yang kemudian dikenal sebagai eksperimen Philadelphia yang Franklin usulkan di bukunya.
Franklin biasanya mendapatkan kredit untuk menjadi yang pertama mengusulkan eksperimen ini, karena dia tertarik dalam cuaca.

Riset modern

Meskipun eksperimen dari masa Franklin menunjukkan bahwa petir adalah sebuah discharge dari listrik statik, hanya ada sedikit peningkatan dalam teori ini selama lebih dari 150 tahun. Pendorong untuk riset baru berasal dari bidang teknik tenaga: jalur transmisi tenaga digunakan dan teknisi ingin mengetahui lebih banyak tentang petir. Meskipun sebabnya diperdebatkan (dan masih berlanjut sampai sekarang), riset menghasilkan banyak informasi baru tentang fenomena petir, terutama jumlah arus dan energi yang terdapat.

Perlindungan terhadap Sambaran Petir

Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam, salah satunya adalah bahaya sambaran petir. Ada beberapa metode untuk melindungi diri dan lingkungan dari sambaran petir. Metode yang paling sederhana tapi sangat efektif adalah metode Sangkar Faraday. Yaitu dengan melindungi area yang hendak diamankan dengan melingkupinya memakai konduktor yang dihubungkan dengan pembumian.




 Link terkait : http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Ilmu/Artikel_pilihan


Minggu, 23 Desember 2012

Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha

Menikmati Alam Terbuka Kalimantan

 Foto:bd/dtc
(Berita Daerah - Kalimantan) Pulau Kalimantan memiliki banyak hutan yang menyimpan beragam keindahan. Salah satunya adalah air terjun Gansir yang ada di Kalimantan Barat. Berkesempatan kemping di kaki air terjun jadi pengalaman yang sangat seru.
Semalam berkemah di lokasi air terjun Gansir merupakan pengalaman seru dan menyenangkan. Ini karena hutannya yang masih alami dan kontur air terjun bertingkat-tingkat. 

Trek yang cukup melelahkan untuk sampai ke tingkat paling atas karena seringkali harus memanjat bebatuan yang licin dan curam. Mencari pijakan di retakan batu dan tebing serta berpegangan pada akar dan tumbuhan yang cukup kuat jadi liburan dengan pengalaman yang tak terlupakan.


Air terjun ini berlokasi di sebuah desa terpencil di pedalaman Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kami sempat bermalam di rumah kepala desa yang kami panggil Bang Peyank. Di masa mudanya, beliau adalah pecinta alam yang kerap berpetualang di alam bebas.

Ini membuatnya sudah terbiasa melakukan treking dan ia pun menjadi penunjuk jalan kami menuju lokasi air terjun. Pepohonan yang rimbun menjadi kanopi pelindung dan memberikan kesejukan alami. Air yang begitu bersih dan belum tercemar di air terjun itu dapat diminum langsung.
 (Agusninawati/EA/bd-dtc)
Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha

Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha

Menikmati Alam Terbuka Kalimantan

 Foto:bd/dtc
(Berita Daerah - Kalimantan) Pulau Kalimantan memiliki banyak hutan yang menyimpan beragam keindahan. Salah satunya adalah air terjun Gansir yang ada di Kalimantan Barat. Berkesempatan kemping di kaki air terjun jadi pengalaman yang sangat seru.
Semalam berkemah di lokasi air terjun Gansir merupakan pengalaman seru dan menyenangkan. Ini karena hutannya yang masih alami dan kontur air terjun bertingkat-tingkat. 

Trek yang cukup melelahkan untuk sampai ke tingkat paling atas karena seringkali harus memanjat bebatuan yang licin dan curam. Mencari pijakan di retakan batu dan tebing serta berpegangan pada akar dan tumbuhan yang cukup kuat jadi liburan dengan pengalaman yang tak terlupakan.


Air terjun ini berlokasi di sebuah desa terpencil di pedalaman Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kami sempat bermalam di rumah kepala desa yang kami panggil Bang Peyank. Di masa mudanya, beliau adalah pecinta alam yang kerap berpetualang di alam bebas.

Ini membuatnya sudah terbiasa melakukan treking dan ia pun menjadi penunjuk jalan kami menuju lokasi air terjun. Pepohonan yang rimbun menjadi kanopi pelindung dan memberikan kesejukan alami. Air yang begitu bersih dan belum tercemar di air terjun itu dapat diminum langsung.
 (Agusninawati/EA/bd-dtc)
Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha

Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha

Indahnya Green Canyon Jawa Barat


Foto:bd/dtc
(Berita Daerah - Jawa) Grand Canyon namanya tidak asing bagi orang bule di luar negeri,  tempat ini merupakan wisata terkenal di Amerika. Grand Canyon adalah sebuah ngarai yang panjang. Jauh di dasar ngarai itu mengalir Sungai Colorado.  Itu Grand Canyon di Amerika tapi yang satu ini ada di Indonesia yaitu Green Canyon.


Green Canyon dimaksud adalah obyek wisata yang sangat terkenal di daerah Ciamis – Jawa Barat. Banyak penduduk disana yang menjadikan tempat ini sebagai mata pencaharian. DI Green Canyon kita  dapat melihat tebing dan pepohonan. Saat kita  menyusuri sungai dengan perahu yang airnya berwarna hijau, seakan kita ada dunia yang lain. kiri kanan sepanjang perjalanan dengan perahu tepiannya ditumbuhi beragam pepohonan.




Obyek pariwisata ini menyajikan keindahan alam. Green Canyon oleh penduduk daerah sini disebut Cukang Taneuh. Nama Green Canyon sendiri dipopulerkan oleh warga asing Perancis pada tahun 1993. Green Canyon yang lokasinya di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis. Jaraknya sekitar 130 km dari Pangandaran, Jawa Barat



Jika menggunakan transportasi umum kita bisa menuju ke Terminal Pangandaran – Jawa Barat, naik mini bis menuju terminal Cijulang. Dari terminal Cijulang anda bisa naik ojek menuju ke Green Canyon.

Biaya untuk menaiki perahu dan menyusuri sungai sebesar Rp. 75 ribu dan itu dikelola oleh pemda setempat. Jadwal buka : pk 07.30 – 16.00 setiap hari kecuali Jumat pk 13.00 – 16.00.  Jangan lewatkan ke Green Canyon jika anda ada di Ciamis, Jawa Barat.
Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha

Kaduhung Mecky Galura Cikadu

Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha

Salak Wedi dan Belimbing Ngringingrunrejo Agrowisata Bojonegoro
 
Sumber Foto: pariwisataojonegoro
(Berita Daerah - Jawa) Kabupaten Bojonegoro memiliki produk agrowisata adanlan yaitu salah di Desa Wedi dan Tanjungharjo, Kecamatan Kapas seluas 23 Ha, kurang lebih 5 km arah timur Kota Bojonegoro.
Rasa buah salahknya sangat berbeda dengan buah salak yang ada di Indonesia.
Salak wedi terkenal dengan rasa manis, segar, renyah dan besar. Salak ini dapat di jumpai di setiap perkarangan rumah penduduk di Desa Wedi. Perpedaan salah Wedi dengan salak pondoh terletak dari kandungan air yang dimiliki oleh salak wedi lebih banyak sehingga terasa lebih segar.



Keberadaan Salak Wedi sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, yang secara turun-temurun telah menjadi sumber pendapatan bagi warga Desa Wedi. Konon asal muasal bibit salak ini pertama kali dibawa oleh seorang Ulama' yang mengajarkan agama Islam di desa Wedi. Dari bibit tersebut terus berkembang hingga tidak hanya desa Wedi tetapi meliputi juga beberapa desa sekitar Wedi, yaitu Kalianyar dan Tanjungharjo.
Agro wisata andalan lainnya adalah buah belimbing di Desa Mojo dan ngringinrejo, Kecamatan Kaliatu.
Blimbing ngringinrejo dapat di katakan sebagai buah khas dari Kabupaten Bojonegoro.
Blimbing dengan berat 2 - 3 ons per buah, Blimbing ini sangat besar buahnya serta sangat manis, segar dan baunya harum, membuat belimbing ngringinrejo ini sangat cocok sebagai hidangan penutup, dapat pula di jadikan rujak, dan lain sebagainya.


Di kabupaten Bojonegoro ini memiliki kebun blimbing ngringinrejo. Lokasinya sekitar 15 km arah barat Kota Bojonegoro. Pengunjung yang datang bisa memetik sendiri buah tersebut dari pohon. Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha

Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha

Keajaiban Alam di Taman Nasional Sebangau
Foto:bd/Dephut

(Berita Daerah - Kalimantan) Kawasan Sebangau ditunjuk sebagai taman nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan dengan luas ± 568.700 Ha. Kawasan ini terletak diantara Sungai Sebangau dan Sungai Katingan, dan berada pada Wilayah Administrasi Kabupaten katingan, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
 
 

Hutan Rawa Gambut Tropika Sebangau merupakan salah satu hutan rawa gambut yang tersisa di Provinsi Kalimantan Tengah. Saat ini, kawasan Sebangau merupakan kawasan yang menjadi tumpuan masyarakat karena dapat memberikan nilai-nilai ekonomi ekologi yang sangat penting bagi peningkatan kualaitas hidup masyarakat. Kawasan ini juga mendukung pembangunan wilayah di Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya.


Di Taman Nasional ini dapat kita temui jenis-jenis flora yang terdapat pada kawasan Taman Nasional Sebangau antara lain : orangutan (Pongo pygmaeus), beruk (Macaca nemestrina), kelasi (Presbytis rubicunda), bekantan, owa (Hylobates agilis), kera ekor panjang, beruang madu (Helarctos malayanus), kancil, macan dahan (Neofelis nebulosa), kucing hutan (Felis bangalensis). Sedangkan berberapa jenis fauna yang terdapat di kawasan Taman Nasional Sebangau : jelutung (Dyera lowii), belangeran (Shorea belangeran) dan pulai (Alstonia angustifolia), ulin, anggrek tanduk rusa, anggrek hitam.


Di kawasan Taman Nasional Sebangau juga kaya akan tanaman obat yang biasanya digunakan oleh masyarakat sekitar, jenis-jenis tanaman obat tersebut diantaranya : akar kuning (Arcangelisia flava), agathis (Aghatis spp.), anggrek bawang, anggrek kipas, bajakan kelawet /akar gantung, belawan merah/pelawan merah, belawan putih, bintangur, daun seribu, gelam tikus, gemor, dan meranti putih.


 

Ekosistem Gambut Sebangau merupakan salah satu ekosistem yang kondisinya relative masih baik dibandingkan dengan daerah disekitarnya dan merupakan kawasan yang memainkan peranan sangat penting bagi gudang penyimpanan karbon dan pengaturan tata air di Kabupaten Katingan, Pulang Pisau dan Palangka Raya. Oleh karena itu kestabilan ekosistem ini merupakan salah satu faktor penentu kualitas hidup manusia, baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun global.



Untuk mengunjungi Taman Nasional Sabangau pengunjung dikenakan biaya Rp. 15.000 untuk wisatawan mancanegara dan Rp. 1.500 untuk wisatawan nusantara.

Sumber foto dari Taman Nasional Sebangau Departemen Kehutanan RI.

(fh/FH/bd-dephut)

Beritadaerah.com | Pusat Informasi Potensi Daerah Indonesia - Pariwisata & Investasi Usaha